PT Mega Buana Teknologi (MBT) perusahaan penyedia solusi infrastruktur TI sekaligus anak perusahaan CTI Group, bersama NetApp, perusahaan penyedia layanan data berbasis cloud global, hari ini menyelenggarakan acara Talk Show bertajuk ‘Improving Health Care Operational Efficiency Through Digital Transformation’ di Four Points by Sheraton Surabaya, kemarin.Adapun narasumber dalam Talk Show ini adalah Yeremia Sion, Solution Architect PT Mega Buana Teknologi, Heru Eko Susanto, Sub Coordinator of Analysis & Monitoring of RSUD dr.Iskak Tulungagung, dan Adrian Pramanta, Presales Technical Partner Manager of Netapp Indonesia.
Talk Show ini diselenggarakan untuk berbagi inspirasi dan best practice tentang bagaimana mendorong transformasi digital khususnya di industri pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien. RSUD dr. Iskak Tulungagung, pada penghujung tahun 2022 lalu kembali menerima penghargaan Top Digital Award untuk kategori Top Digital Implementation. Penghargaan serupa juga berhasil diraih setahun sebelumnya.
Dengan demikian penghargaan itu diraih oleh rumah sakit daerah yang dimiliki oleh Pemkab Tulungagung, Jawa Timur dua kali secara berturut-turut. Selain itu RSUD dr. Iskak Tulungagung juga meraih predikat bintang 3 dari bintang 5 dalam assesmen BPJS Trust Mark tahun 2022. Penghargaan ini termasuk dalam tertinggi untuk kategori Rumah Sakit Umum Daerah. Penghargaan ini yang menandakan bahwa penerapan layanan TIK sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
Keberhasilan RSUD dr. Iskak Tulungagung dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kinerjanya juga telah mendapat penghargaan dan pengakuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) karena berhasil melakukan inovasi pelayanan kesehatan melalui sistem manajemen rumah sakit yang lebih baik melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi digital sehingga pelayanannya menjadi lebih efektif dan efisien serta menghadirkan pengalaman terbaik kepada pasiennya. Karena itu Kemenkes RI juga menjadikan rumah sakit dr. Iskak Tulungagung ini sebagai percontohan dan benchmark inisiatif reformasi tata layanan perumahsakitan di Indonesia yang dilakukan oleh Kemenkes.
“Kami sangat senang menjadi bagian dari acara ini, untuk bersama-sama dengan para penyedia solusi teknologi informasi atau digital untuk mendiskusikan berbagai inovasi dan tren dalam layanan kesehatan. Industri layanan kesehatan harus melakukan transformasi bisnis dan pelayanannya, dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan digitalisasi untuk mendorong peningkatan tata kelola pelayanan rumah sakit.
Kami berharap pengalaman kami di RSUD dr. Iskak Tulungagung bisa menjadi inspirasi untuk kolega-kolega kami dari rumah sakit yang lain terkait bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dalam layanan dan bisnis rumah sakit menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan akses pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan efektifitas sumber daya manusia, meningkatkan kualitas pelayanan, dan mengurangi biaya layanan kesehatan,” ujar Heru Eko Susanto, Sub koordinator Analsis & Monitoring Pelayanan RSUD dr.Iskak Tulungagung.
Pada akhir tahun 2021, Kemenkes RI merilis Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024 yang menyebutkan tantangan utama layanan kesehatan Indonesia adalah membangun data kesehatan nasional dimana lebih dari 80% fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini belum tersentuh teknologi digital serta data yang terfragmentasi dan tersebar pada ratusan aplikasi sektor kesehatan bervariasi.
Menurut laporan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) ada lebih dari 2450 rumah sakit di seluruh Indonesia di mana sebagian besar masih dikelola secara independen dan belum mempunyai standarisasi dan akreditasi internasional serta memiliki sistem pengumpulan dan penyimpanan data secara tradisional. Hal ini menjadi tantangan bagi mitra penyedia layanan teknologi digital untuk dapat melakukan integrasi data ke setiap rumah sakit di seluruh Indonesia.[ca.hel]